Susu kambing dinilai sebagai alternatif lain selain susu sapi. Penggunaan susu kambing yang tepat pada anak, dapat membantu agar susu kambing bisa bereaksi dengan baik.
Susu kambing menjadi alternatif saat ini dikala tubuh memiliki reaksi terhadap susu sapi. Perkembangan yang cukup maju membuat susu tidak hanya diproduksi oleh satu hewan saja. Pemilihan yang beragam memiliki fungsi dalam pemenuhan nutrisi sehari-hari.
Susu kambing dinilai memiliki kandungan nutrisinya yang kaya dan diakui manfaatnya untuk kesehatan. Ini juga yang membuat orang tua tertarik dan memperkenalkannya kepada anak-anak mereka.
Meski begitu, munculah beberapa pertanyaan yang mempertanyakan apakah anak-anak boleh mengonsumsi susu kambing? Pertanyaan selanjutnya adalah, waktu kapan yang tepat untuk mulai memberikan susu kambing kepada anak.
Baca Juga : Lebih Sehat Mana: Susu Hangat atau Susu Dingin?
Kapan Anak Mulai Konsumsi Susu Kambing?
Beberapa ahli kesehatan menjelaskan bahwa pemberian susu kambing memang sebaiknya memerlukan konsultasi terlebih dahulu agar memastikan kondisi anak tetap aman. Namun sebaiknya tidak disarankan untuk diberikan kepada anak yang berada di bawah usia 1 tahun.
Sebaiknya bayi yang di bawah usia 1 tahun seharusnya mendapatkan ASI atau susu formula khusus bayi yang dirancang dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Setelah anak berusia 1 tahun, susu kambing bisa digunakan sebagai pemenuhan nutrisi mereka.
Namun sebelum mengonsumsi, ada baiknya untuk mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini :
1. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memperkenalkan susu kambing, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa susu kambing adalah pilihan yang tepat untuk anak, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.
2. Pemberian Bertahap

(ilustrasi memberi dosis secara bertahap untuk menghindari terjadinya reaksi alergi, sumber : canva)
Mulailah dengan memberikan susu kambing dalam jumlah kecil untuk melihat reaksi tubuh anak. Jika tidak ada tanda-tanda alergi atau gangguan pencernaan, dosis bisa ditingkatkan secara bertahap.
3. Perhatikan Sumber Susu Kambing
Pastikan susu kambing yang diberikan adalah pasteurisasi untuk menghindari risiko infeksi bakteri yang bisa membahayakan kesehatan anak.
Cara Mengenalkan Susu Kambing Pada Anak
Baca Juga : Yogurt dan Susu: Bolehkah Dikonsumsi Bersama?
Susu kambing mungkin terdengar asing ditelinga anak-anak, terlebih jika anak-anak lebih sering mengonsumsi susu kemasan yang notabenenya adalah susu sapi sebagai bahan utama. Berikut ini adalah cara untuk mengenalkan susu kambing pada anak :
1. Mulailah dengan Jumlah Kecil
Saat pertama kali memperkenalkan susu kambing, mulailah dengan jumlah yang sangat kecil, misalnya satu atau dua sendok makan. Ini membantu memantau reaksi tubuh anak terhadap susu kambing tanpa risiko yang besar.
2. Amati Reaksi Tubuh Anak
Setelah memberikan susu kambing, amati reaksi tubuh anak selama 24-48 jam ke depan. Perhatikan tanda-tanda alergi seperti ruam, diare, muntah, atau gangguan pencernaan. Jika muncul tanda-tanda ini, segera hentikan pemberian susu kambing dan konsultasikan dengan dokter.
3. Tingkatkan Jumlah Secara Bertahap
Jika tidak ada reaksi negatif, tingkatkan jumlah susu kambing secara bertahap setiap beberapa hari. Misalnya, dari satu sendok makan, naikkan menjadi dua sendok makan, kemudian setengah cangkir, dan seterusnya. Ini membantu tubuh anak menyesuaikan diri dengan susu kambing secara perlahan.
4. Pilih Produk yang Tepat
Pastikan dalam memilih susu kambing yang berkualitas dan telah dipasteurisasi. Produk yang dipasteurisasi lebih aman karena telah melalui proses untuk membunuh bakteri berbahaya yang mungkin ada di dalam susu mentah.
Mengenalkan susu kambing pada anak-anak memang memerlukan hati-hati. Sebab tidak semua anak-anak menyukai susu yang berbeda sebelum mereka mengonsumsinya. Mulailah dengan jumlah yang kecil dahulu lalu bertahap.
Pastikan saat mengonsumsinya perhatikan tanda-tanda yang ditimbulkan. Jika tidak menimbulkan reaksi yang negatif, maka konsumsi susu kambing bisa dilanjutkan. Selamat mencoba ya!
Artikel Terkait :