Makanan olahan adalah makanan yang umumnya memiliki waktu umur yang panjang serta banyak hal yang diolah. Makanan olahan juga berdampak pada kesehatan manusia.
Makanan olahan sepertinya sudah menjadi gaya hidup di masa masyarakat modern. Bukan tanpa sebab, makanan olahan memang memiliki keunggulan lebih cepat dan praktis dalam penyajian serta memiliki rasa yang cukup lezat.
Namun sayangnya, makanan olahan juga membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Terlebih jika mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Kualitas kesehatan akan semakin menurun dan tentunya akan berdampak pada perubahan fisik juga.
Apa Itu Makanan Olahan?
Makanan olahan adalah makanan yang sudah banyak mengalami proses pengolahan sebelum nantinya akan sampai ke konsumen. Proses pengolahan ini sudah mencakup berbagai teknik mulai dari pengawetan, pemanggangan, penggorengan, pembekuan, pengeringan, fermentasi, dan penggunaan bahan tambahan pada makan.
Baca Juga : Cara Mudah Menjaga Makanan Tetap Higienis
Tujuan adanya pengolahan makanan ini adalah untuk memperpanjang masa simpan makan, meningkatkan rasa, tekstur, dan penampilan serta dapat mempermudah suatu penyajian dan konsumsi. Berikut ini adalah contoh makanan olahan :
1. Makanan Minim Olahan
Makanan ini hanya mengalami sedikit pengolahan, biasanya untuk tujuan pengawetan dan kebersihan. Contohnya termasuk buah-buahan dan sayuran beku, susu pasteurisasi, dan kacang-kacangan panggang.
2. Makanan yang Diproses untuk Daya Tahan Lebih Lama
Ini termasuk makanan yang telah diubah dari bentuk aslinya untuk memperpanjang masa simpan atau meningkatkan rasa. Contohnya adalah buah-buahan kaleng, daging yang diasinkan atau diasapi, dan sayuran dalam kaleng.
3. Makanan yang Diproses dengan Penambahan Bahan Tambahan
Makanan dalam kategori ini mengandung bahan tambahan seperti gula, garam, minyak, dan bahan kimia untuk meningkatkan rasa, tekstur, atau masa simpan. Contohnya adalah sosis, nugget ayam, roti, dan biskuit.
4. Makanan Ultra Processed
Ini adalah kategori makanan olahan yang paling banyak diproses. Makanan ini sering kali mengandung banyak bahan tambahan seperti pewarna, perasa buatan, pengemulsi, dan pengawet. Contohnya adalah makanan ringan kemasan, minuman bersoda, makanan cepat saji, dan makanan siap saji beku.
Baca Juga : Makanan Organik vs. Biasa: Mana yang Lebih Sehat?
Dampak Makanan Olahan Bagi Kesehatan
Makanan olahan tentu memiliki banyak proses dalam pengolahannya. Dari proses tersebut memang sangat berpengaruh pada nutrisi yang dikandung oleh makanan tersebut. Pengolahan yang banyak membuat nutrisi akan berkurang. Berikut ini adalah dampak makanan olahan bagi kesehatan :
1. Diabetes Tipe 2

(makanan olahan dapat menyebabkan diabetes tipe 2, sumber : canva)
Makanan olahan sering mengandung gula tambahan yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Konsumsi berlebihan gula tambahan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan saraf, masalah mata, dan penyakit ginjal.
2. Penyakit Jantung
Tingginya kadar garam, gula, dan lemak trans dalam makanan olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, sementara lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik). Kombinasi faktor-faktor ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
3. Masalah Pencernaan
Makanan olahan sering kali rendah serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Kekurangan serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, divertikulosis, dan meningkatkan risiko kanker usus besar. Selain itu, beberapa bahan tambahan makanan dan pengawet dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
4. Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan makanan olahan, terutama daging olahan seperti sosis, bacon, dan ham, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker pankreas. Bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan daging, seperti nitrat dan nitrit, dapat membentuk senyawa karsinogenik dalam tubuh.
5. Gangguan Mental
Diet yang tinggi makanan olahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Makanan olahan sering kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk fungsi otak yang sehat, seperti omega-3, vitamin B, dan mineral seperti magnesium dan zinc. Selain itu, lonjakan gula darah yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi suasana hati dan energi secara negatif.
6. Kerusakan Gigi
Gula tambahan dalam makanan olahan adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi. Bakteri di dalam mulut memfermentasi gula, menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, terutama minuman manis, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi secara signifikan.
Nah itu dia beberapa penjelasan mengenai makanan olahan yang memiliki dampak kurang sehat bagi kesehatan. Sebenarnya makan sesekali dalam sebulan tidak terlalu masalah. Jika alasannya agar tidak bosan, namun ada baiknya untuk kombinasikan dengan sayuran dan buahan.
Hal ini agar mendapatkan nutrisi tambahan yang baik serta dapat menjaga kesehatan. Oleh karena itu, perlunya membatasi makanan olahan dan beralihlah ke makanan yang segar dan bernutrisi. Semoga informasi ini membantu. (FAS)
Artikel Terkait :